Author: Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen,
Germany
Bismillah...
Cuaca Eropa sudah tidak menentu,
mungkin juga terjadi pada belahan bumi lainnya. Kadang menghangat, pun kadang
kembali dingin; kadang mendingin, lalu tiba-tiba menghangat. Parameter pembentuk
alam beserta kondisinya, semakin menampakkan dirinya; bahwa semua itu tidaklah
akan mampu untuk diprediksi. Manusia – dengan kehandalan otak dan teknologinya –
hanya mampu memprediksi dari sesuatu yang batasan dan parameternya jelas, batasan
dan parameter yang sempit dari milyaran batas dan parameter lainnya. Sehingga,
prediksi hanyalah sebuah hitungan matematis biasa, walau – kadang – memiliki kemungkinan
outputnya banyak, walau membutuhkan komputer super canggih untuk meng-generate hasilnya; namun – tetap saja – prediksi
hanya sebuah struktur matematika biasa yang logis dan pasti, serta dapat
ditelusuri semua kemungkinannya dengan sangat nyata, karena – memang – parameternya
pun telah didefinisikan secara pasti. Walau pun – juga – ada mesin yang mampu
meng-generate parameter input secara
otomatis dan stokastik (stokastik pada level parameter, bukan pada nilai
parameter); namun, tetap saja, ribuan atau jutaan parameter tersebut, tidak
akan pernah sepadan dengan jumlah parameter pembentuk alam.
Larangan untuk datang ke peramal atau
paranormal, larangan untuk mengundi atau meramal nasib, larangan untuk berjudi;
menjadi logis adanya dan sangat mutlak mudharatnya. Karena, tidak ada satu
orang pun, dengan teknologi apa pun, dengan kemampuan otak jenis apa pun; yang
mampu meramal masa depan. Karena parameter pembentuk alam, tidak akan pernah
mampu dikonvesi ‘seluruhnya’ menjadi
parameter dasar ramalan. Manusia – harus – memiliki batas pada akhirnya, karena
manusia hanyalah makhluk yang harus berbatas. Bukan karena alam tidak
terstruktur, bukan pula karena alam memiliki parameter yang berubah-ubah; alam
sangat seimbang dan terstruktur serta merupakan hasil perhitungan yang Maha
Cermat, alam memiliki parameter yang pasti, alam telah terbentuk atas dasar
qadha dan qadarNYA; hanya saja manusia diberikan batasan untuk meng-adopt semua konstrain atau batasan atau
parameter yang akan digunakan sebagai bahan ramalan; sebagai pembuktian bahwa
manusia hanyalah seorang manusia...
Hmmm... Kembali, cuaca Eropa yang
terasa tidak menentu tersebut, secara umum mulai menuju hangat. Berarti, musim
semi telah kembali. Kembali, ALLAH menghadirkan hal indah bagiku. Kembali, inilah
musim semi kedua yang aku lalui disini. Kembali, kuniatkan memacu speed
kerjaku, menambah bumbu kualitas belajarku, memberi terbaik untuk kebajikan
alam dan makhluk lain di bumi ini; sebagai bentuk syukurku yang – sangat –
kecil ini kepada ALLAH. Terima kasih ya ALLAH...
Alhamdulillah...