Kamis, 26 Februari 2015

Kakek-kakek ‘sok‘ mandiri

Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen, Germany

Bismillah...
Seperti biasa, untuk bepergian ke kampus atau ke centrum, aku selalu menggunakan bus kota. Semenjak Semesterticket diberlakukan untuk menggratiskan penggunaan bus di kota ini, bus kota yang biasanya sepi penumpang, sekarang relatif terasa penuh, khususnya di jam-jam tertentu.

Hari ini pun aku naik bus dari centrum menuju ke apartemenku. Bus kali ini terasa tidak begitu penuh, walau ada beberapa orang yang memilih untuk berdiri, karena tempat duduk sudah banyak terisi penumpang lainnya. Di sebuah halte bus, di area Markt, ada seseorang tua (kakek-kakek), dengan langkah yang bergetar, tongkat yang menyangga tubuhnya, dan punggung yang sudah bungkuk, berusaha untuk menaiki bus ini. Seperti biasa, bus mencoba untuk membungkukkan badan, dengan miring ke arah kanan, untuk membantu manula atau orang-orang disable lainnya untuk menaiki bus.

Dengan susah payah, si kakek itu berhasil naik bus. Bus tidak mau kompromi, tidak sedikit pun melambatkan lajunya, karena memang tanggung jawab on time untuk sampe halte berikutnya adalah sesuatu yang dijunjung tinggi di negara ini. Si kakek begitu sulit untuk berdiri. Berusaha untuk pegang sana dan pegang sini. Dan, tidak ada satu orang anak muda pun, yang mempersilahkan tempat duduknya untuk diberikan ke si kakek tersebut.

‘Inisiatif orang timur‘ku muncul. Aku berdiri, dan mempersilahkan si kakek untuk duduk. Sitzen Sie bitte, aku mempersilahkan si kakek untuk menduduki tempat dudukku. Lalu, apa yang kakek-kakek itu katakan. Nicht, kein problem, danke schön, das ist deins. Si kakek tidak mau duduk, dia bilang terima kasih dan itu adalah milikku (maksudnya tempat dudukku).

Seperti itulah disini. Tingkat kemandirian orang-orangnya sangat luar biasa. Jangan pernah kita menolong orang yang kita temui – yang sedang kesusahan sekali pun – di jalan, jika memang dia benar-benar tidak memintanya. Kemandirian dan berusaha sekuat tenaga berdiri di atas kakinya sendiri, itulah si kakek yang ‘sok‘ mandiri itu...

Alhamdulillah...

2 komentar:

  1. Padahal dalam Islam, konsep tolong menolong sangat dianjurkan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Intinya bukan itu Bu, intinya ALLAH telah memberikan segalanya buat kita berdiri di atas kaki sendiri secara optimal. Tidak mudah menyerah atau 'meminta bantuan'. Bukan tidak boleh membantu, namun tidak mudah meminta bantuan, adalah aspek yang ditekankan dalam rulisan ini. Konsep tolong menolong adalah konsep AKTIF, bukan PASIF... thanks...

      Hapus