Minggu, 22 September 2013

144 Jam di Praha

Author: Ditdit Nugeraha Utama
@Prague, Czech Republic

Bismillah…
Seratus empat puluh empat jam aku berada di kota ini. Praha (English: Prague), itu namanya. Sebuah kota terbesar di negara bertitel Republik Ceko (English: Czech Republic). Sebuah kota yang – sekuat tanaga mencoba untuk – berebut image sebagai jantung Eropa bersaing ketat dengan kota Vienna, Austria. Bangunan-bangunan klasik ala Eropa Timur – bargaya arsitektur Barok dan Ghotic – sudah mulai terasa di kota Praha ini, walau letak negara ini masuk di kawasan Eropa Tengah pada letak georgrafis bumi. Cuaca di kota yang terkenal dengan Charles Bridge (Czech: Karluvmost) nya ini, yaitu sebuah jembatan yang membelah sungai Vltava (German: Moldau), ketika aku kunjungi, sangat cukup bersahabat. Walau suhu berada pada kisaran 7 – 12 derajat celcius yang membuat terasa cukup sejuk di kulit ari, namun matahari tetaplah bersinar cukup terangnya; dan kadang rintik hujan nan lembut menemaniku untuk berjalan menelusuri jalan-jalan dan lorong-lorong sempit kota ini.

Purnama di Charles Bridge

Old Town Square, tentu, tempat ini tidak aku lewatkan untuk aku kunjungi di Praha ini. Sebuah area pasar – yang konon – sudah ada semenjak awal abad ke sebelas masehi ini; sebuah area pusat kota Praha yang dikelilingi berbagai jenis bangunan tua ini; sangatlah dipadati turis setiap harinya. Berbagai jenis bangunan indah yang ada di sekeliling arena kota tua ini di antaranya adalah Old Town Hall dengan jam Astronomisnya yang berukuran besar, Tyn Church yang bergaya Ghotic Architecture, termasuk Jan Hus Memorial sebagai sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang reformer religius Ceko.

Old Town Hall dan Tyn Church di Old Town Square
Bangunan-bangunan lain yang berhasil aku kunjungi di kota ini adalah Klementinum National Library dan National Museum. Khusus untuk Perpustakaan Klementinum, perpustakaan ini merupakan jenis perpustakaan yang didirikan pada pertengahan abad 17 dengan Hall bergaya arsitektur Barok (Baroque), dan pernah dijadikan sebagai perpusatakaan nasional dengan koleksi buku lebih dari 6 juta buku. Sayang berpuluh kali sayang, aku tidak diperbolehkan untuk mengabadikan foto perpustakaan ini. Namun, untuk sedikit menghiburku, aku diperbolehkan untuk naik ke menara astronomi (Astronomical Tower), sebuah menara astronomi yang memiliki tinggi 52 meter dengan 172 buah anak tangganya berbentuk spiral; dan – tentunya – aku diperbolehkan untuk membidik beberapa foto kota Praha dari atas puncak menaranya.

Gaya Jepretan Miring National Museum

Praha merupakan kota terbesar sekaligus sebagai Ibukota negara Republik Ceko, sebuah negara di area Eropa Tengah yang pada tahun 1993 resmi berpisah dari Republik Slovakia (tadinya bernama Cekoslovakia). Berjalan-jalan mengelilingi kota ini, sebenarnya diselimuti sedikit perasaan was-was; karena Ceko, termasuk kota Praha-nya, konon merupakan salah negara dan kota yang masyakaratnya merupakan masyarakat pengkonsumsi alkohol tertinggi di dunia. Aroma dan semerbak khas bau alkohol, kadang tercium hidung ini dengan sangat jelas dan kuatnya, baik di saat aku menaiki bus, trem atau metro bawah tanah; tiga jenis kendaraan yang merupakan jenis moda transportasi yang bisa aku gunakan untuk hilir mudik di pusat kota Praha ini.

Menjelang Maghrib di Praha

Untuk makanan halal, estimasiku tentang sulitnya aku menemukan makanan halal ini sedikit meleset. Di pusat kota, tepatnya berdekatan dengan daerah National Museum Ceko, tidak kurang lebih dari tiga atau empat resto halal bergaya Turki berhasil aku temui. Di resto tersebut aku bisa memilih berbagai jenis menu makanan dengan menu nasi sebagai menu utamanya; gulai kambing, gulai ayam, sop iga dan masih banyak lainnya, adalah jenis menu yang bisa aku lahap, dan – setidaknya – dapat me-recharge serta menambah tenagaku untuk aku gunakan berkeliling kota dengan berjalan kaki.

Sebuah perjalanan yang tidak pernah terbayang akal dan terniatkan hati sebelumnya olehku. Hanya dengan kuasa dan karuniaNYA, kuasa dan karunia ALLAH Azza wa Jalla, aku bisa dihadirkan di kota tua penuh warna nan indah ini; kota yang berhasil aku telusuri dan jajaki selama 144 jam ini. Terima kasih ya ALLAH atas semua indah ini…

Alhamdulillah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar