@Göttingen, Germany
Bismillah...
Kaget bukan main, ketika aku
sadar bahwa aku tidak sedang menggendong tasku yang selama perjalanan ini aku
gendong. Kemana tasku? Kemana tasku? Teriakku dalam bahasa Inggris dan Jerman.
Seisi bus semua menoleh ke arah ku. Tak satu orang pun melihat tasku tersebut. Aku
benar-benar kehilangan tasku hari ini...
Tidak ada uang di dalamnya. Yang
ada hanya beberapa kartu bank Indonesia, dan bahan makanan yang baru aku beli.
Dan yang terpenting, kartu identitasku: passport dan resident permit card; ada di dalamnya! Apa yang harus aku lakukan?
Aku berusaha tenang, walau
pun memang jauh dari rasa tenang. Aku coba melapor ke perusahaan manajemen bus
pengelola bus kota di Göttingen ini. Aku ceritakan isi dan ciri-ciri tasku;
tanpa aku tahu, apakah aku menginggalkan tasku di dalam bus sebelumnya, atau
aku tinggalkan di halte ketika aku transit menunggu bus berikutnya, atau memang
ada pencopet di kota ini. Aku benar-benar tidak tahu pasti. Petugas manajemen bus
tidak membuat laporan apa pun, hanya mengingat ciri-ciri tasku dari cerita
panikku, dan menulis nomor telepon yang dapat ia hubungi. Si petugas sama
sekali tidak tampak panik, sepertinya ia sangat yakin 100% bahwa tasku akan
kembali dan berhasil ditemukan.
Esok harinya aku melaporkan
kehilangan tasku ke polisi. Polisi berusaha mengontak kantor properti kota yang
biasa menjadi pool setiap jenis properti yang hilang di kota ini. Namun nihil. Karena
lebih dari 24 jam, polisi menyimpulkan bahwa tasku dicuri orang. Karena biasanya,
semua tas hilang yang ditemukan orang di kota ini, akan dibawa ke kantor
properti kota tersebut. Lalu, polisi mendata informasi kehilangan tasku.
Hari berikutnya,
alhamdulillah. Petugas dari kantor manajemen bus meneleponku. Tasku berhasil
ditemukan seseorang! Walaupun tasku dalam kondisi yang bau karena busuknya
beberapa bahan makanan yang aku simpan di dalamnya, tentulah aku – tetap – sangat
bersyukur bahwa tasku kembali. Alhamdulillah....
Cerita ini benar-benar aku
alami. Sangat luar biasa. Di antara jutaan penduduk kota, di tengah-tengah
luasnya kota; sistem kota memungkinkan para penduduknya benar-benar pemegang
amanah sejati. Tanpa berpikir panjang, kusematkan jargon “kota amanah“ untuk
kota Göttingen ini. Indonesia, bisakah kita membangun kota seperti ini?... [dnu]
Alhamdulillah...
Alhamdulillah...
Luar biasa pak, saya bisa merasakan kepanikan dan rasa syukur bapak. Punya pengalaman yang sama kehilangan dompet berisi paspor di Ioannina, Greece, alhamdulilah 5 jam kemudian dompet kembali setelah lapor ke polisi dan pool bis. Memang masih rezeki.
BalasHapus