Author: Ditdit Nugeraha Utama
@Göttingen, Germany
Bismillah…
Kadang
menyedihkan, namun aku terus mengikuti perkembangannya. Kadang mendatangkan
harapan, namun – setelah itu – hanya dalam sekejap mata kembali sirna. Kadang
mendatangkan decak kagum, namun kehandalan dan kekuatan sistem kadang dilupakan
pada akhirnya. Namun hari ini, aku bisa tersenyum dan menangis haru; akhirnya
momen itu datang juga, akhirnya, usaha optimal dengan cara sistemik yang sangat
padu menunjukkan buah hasil yang – luar biasa – manis. Adik-adikku, selamat;
semoga ini salah satu cahaya kebangkitan itu. Jangan pernah ragu untuk terus
bersujud syukur, ketika goal-goal mampu kamu sarangkan ke gawang musuh; siapa
pun itu lawannya. Aku tak hadir langsung di hadapanmu, namun gegap gempita
pendukungmu di gelora Bung Karno sangat aku rasakan, walau aku berada jauh
ribuan kilometer dari arena perang itu.
Aku
mengikuti
– sangat
–
tim ini; mengikuti para cikal yang masuk ke dalam kesebelasan Indonesia
under 19. Sebuah kesebelasan yang memang dipersiapkan secara sempurna pada
ukuran logis akan kesempurnaan usaha manusia; dan memang seperti itulah yang seharusnya
dilakukan. Sebuah kesebelasan yang digali dari bibit unggul dari semua pelosok
anak negeri dengan keriteria dan indikator yang sangat ketat, yang dicanangkan
pelatih tanpa ada titipan politis sedikit pun; dan memang seperti itulah yang seharusnya
dilakukan. Kecerdasan, visi, postur, skil, kekuatan fisik dan mental, merupakan
sebagian parameter yang dapat diukur untuk menciptakan pemain-pemain yang
berkaliber militan dan mumpuni; proses pemulihan fisik dan genjotan mental yang dilakukan tim
pelatih secara sistemik, berkala dan berkesinambungan, secara konsisten dan
istiqomah, lebih hampir dari 5 tahun; menjaga kualitas asupan gizi makanan dan minuman dengan didampingi
para pakar yang paham sekali akan ilmunya, dilakukan dengan sangat seksama dan
tepat sasaran; adalah serangkaian hal-hal logis yang memang seharusnya dilakukan. Dan pada akhirnya,
semua – usaha yang seharusnya dilakukan – itu telah menemani catatan sejarah indah –
yang sangat langka – ini. Sejarah indah yang telah menenggelamkan sejarah kelam
dan buruk.
Itulah
inti perjuangan yang harus digarisbawahi. Bukan hasil dan prestasi yang
menjadi orientasi utama yang seharusnya didiskusikan, dibicarakan dan
diperdebatkan; tetapi fokus dan hanya fokus serta terus berbenah pada metode
dan cara atas segala ‘apa yang harus dilakukan‘ oleh anak-anak Adam. Karena
kita hanyalah manusia, yang – sangat – diwajibkan untuk terus berusaha sekuat
tenaga dengan akal, jiwa, raga, ilmu, kemampuan dan etos kerja berbasiskan sistem
yang tertata kelola dengan sangat apik; dan – lalu – biarkan ALLAH dengan
hakNYA memberikan hasil dan prestasi itu kepada kita. Dan, kesebelasan
Indonesia under 19 dengan perangkat tim anak-anak muda nan brilian ini, serta
seluruh perangkat tim pelatihnya, yang dikemas dalam sebuah sistem nan padu
tanpa intervensi orang-orang tak bertanggungjawab; telah mampu menunjukkan itu,
menunjukkan sebuah keniscayaan bahwa bersyaratlah untuk berprestasi – bukan berprestasi
tanpa usaha dan pemenuhan syarat – harus menjadi orientasi utama semua insan
manusia. Penuhilah – saja – semua ‘yang harus dilakukan‘ dengan benar dan
sistemik; serta – pada akhirnya di level keikhlasan yang sangat tinggi –
biarkanlah ALLAH menentukan hakNYA atas hasil dan prestasi itu. Karena,
bersyarat dan mengoptimalkan semua usaha kita secara manusiawi berbasiskan
kelogisan, adalah inti dari ibadah itu sendiri.
Selamat
Indonesia, semoga ini semua terjaga keistiqomahannya, semoga ini membuka wahana
berfikir kita; bahwa melakukan hal seoptimal mungkin untuk berprestasi, akan
jauh lebih penting dari prestasi itu sendiri; karena prestasi bukanlah urusan
kita (it’s not our business); prestasi hanyalah hak ALLAH yang akan diberikan
kepada setiap kita yang DIA inginkan. Karena – pula, ketika proses dan segala
hal yang dilakukan telah menjadi orientasi utamanya; tidak akan pernah ada pengagungan
yang berlebih atas prestasi yang digapai, dan tidak akan pernah – pula – ada hujatan yang
menyayat hati ketika kegagalan tidak berhasil direngkuh…
Alhamdulillah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar